Kamis, 28 Juni 2007

WASPADA bila naik mobil omprengan

Hati-hati bila naik mobil omprengan

Kejadian dibawah berdasarkan pengalaman seorang wanita , kalo gue denger kisahnya dia sendiri.... kasihan, prihatin, serem, iba, dll. Hal ini mudah-2an ngga terjadi ke kalian semua.... gue cuma mau bilang kudu hati-2 dijalan, mau itu pake kendaraan pribadi apa umum...bukan hanya disatu kota tapi diberbagai kota dimana anda berada.
Buat rekan2, terutama yang wanita agar berhati-hati bila naik mobil omprengan. Baru saja rekan kita Ari - Sekretaris WSN menceritakan petaka yang menimpa dirinya pada hari Selasa, 29 April 2003 yang baru lalu. Ari, pulang dari Matari sekitar jam 17:00, karena jalan sore itu macet dan kendaraan umum-pun penuh, maka Ari tiba di depan UKI hari sudah gelap.
Seperti biasanya, kl. kendaraan umum menuju Cibubur penuh, ari selalu menggunakan omprengan - kebetulan, sore itu ada mobil carry hijau tua... naiklah Ari dan di dalam mobil tsb. ternyata sudah ada 5 orang penumpang termasuk supir.
Omprengan melaju ke arah Cibubur - Ari biasanya turun di Jambore, tapi mobil omprengan tsb. terus saja jalan. Ari bilang, saya harus turun disini,tapi mereka malah menahan dan memukul. Singkat cerita, meraka mulai beraksi .... perhiasan di ambil, tas dibuka dan gaji sebulan menjadi milik ke-5 rampok tsb.....
Mereka minta HP, Ari bilang tidak punya...., salah satu kawanan tsb. memberikan pukulan di muka Ari. Kartu ATM Lippo, diambil,Ari ditanya no pin, diberikanlah no pin dengan pesan uang di ATM sudah tidak ada, perampok tidak percaya.
Setelah mereka tidak mendapatkan apa2 dari ATM, Ari dihajar habis-habisan. Muka dipukul dari kiri dan kanan, perut di-injak2....., belum puas mereka memukul dan menginjak perut serta pinggak, akhirnya mereka mencari-cari gunting, tapi yang ada pisau lipat. Rambut Ari di jambak, dan dipotong sedikit lalu dibuang ke jalanan. Ari tidak bisa minta tolong meskipun meronta, karena Ari ditidurkan di dasar mobil dengan tangan diborgol dan perut diinjak. Akhirnya, tas dan KTP dikembalikan dan Ari dibuang di jl. Tol Kampung Rambutan ( di jl. alternatif dan gelap ). Setelah diturunkan di jl.Tol, Ari ditinggalkan sendiri.....
Dengan tertatih-tatih, Ari mencapai pintu Tol dan terus mencari wartel.... Dan.... menghubungi WSN untuk memberitahukan / menceritakan apa yang baru saja dialami -
WSN menghubungi WIS utk. minta mencari bantuan bagiAri. WIS menghubungi LTA untuk menginstruksikan Satpam Matari agar dapat menyusuri Jl. Tol Kampung Rambutan -- Akhirnya, LTA bisa menghbungi rumah Ari dengan bantuan RUB.
Itulah cerita Ari sambil terisak-isak melalui telp. ke wis siang ini. Sekali lagi, bagi rekan2 wanita, waspadalah.

0 komentar: